Pantai Clungup Sendang Biru

Jalan setapak kami telusuri dengan ransel yang membebani pundak kami. Suasana gelap menyelimuti kami dari pekatnya malam. Lebih dari 30 menit kami terus melangkahkan kaki. Sesekali teman sekaligus penunjuk jalan kami, Dominggus, kehilangan arah. Pasalnya jarak pandang kami berkurang. Bahkan bagi diriku pribadi, yang baru pertama kali ketempat ini, sudah tak mampu mengingat dari arah mana kami tadi berjalan. Kanan kiri kami hanya ilalang dan sedikit kebun milik penduduk di seberang pulau ini.

Pulau ini tak berpenghuni. Takkan ada kalian temui orang yang berlalu lalang di tempat ini.Perjalanan kami mirip dengan film "The Beach". Tak ada manusia lain, hanya ada sebuah pulau beserta keindahannya.

Terdengar deburan ombak yang memecah karang. Angin yang mulai bersemilir panas, khas hembusan angin laut. Detak jantung kami mulai tergugah kembali. Setelah lelah ditengah perjalanan. Kaki kami tak terkontrol untuk tidak berlari. Menuju sebuah pantai yang belum tersentuh manusia. Alami dan menyejukkan mata. Bersandar tiga pulau kecil didepannya. Menghalangi ombak menuju pantai. Namun tetap deras ombak yang menyapu pinggiran tempat kami berpijak. Ohh.. Tuhan telah menciptakan sebuah pantai yang biru dengan lembaran hijau yang menyelimuti pulau ini. Sebuah keindahan sekali lagi yang dapat kunikmati, pantai Clungup Sendang Biru.

Sebuah perjalanan besar dari Scope fotografi, Machung. Sukses buat Scope.

0 komentar teman:

Posting Komentar

Komentar Teman



Buatan tulisan tangan


Masukkan Code ini K1-1C5CED-F
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com